close

Peserta IISMA di Eropa Bagi Pengalamannya Selama Studi Lewat Kegiatan Tales from Around the World

Peserta penerima beasiswa Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) tahun 2023 yang mengikuti studi di negara-negara Eropa berhasil menggelar sesi talkshow yang berisikan berbagai pengalaman mereka selama mengikuti studi. Kegiatan talkshow ini merupakan salah satu kegiatan Tales from Around the World Challenge yang masing-masing akan dilakukan di lima Kawasan Program IISMA, Australia, Uni Eropa, Asia, Inggris dan Irlandia, serta Amerika.

Dengan mengusung tema Journey to the Union of Peninsulas mahasiswa IISMA yang berangkat ke Eropa melaksanakan kegiatan ini secara daring pada Jumat (13/10) lalu. Senior Manager Pengembangan Program dan Kemitraan Program IISMA, Hilda Cahyani, dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada para awardees IISMA di Eropa karena sudah berhasil beradaptasi dan menjalankan studinya dengan sangat baik di masing-masing host university.

“Kegiatan hari ini tentunya, ditujukan sebagai wadah dalam mendiseminasikan berbagai cerita baik dan inspiratif yang dialami mahasiswa IISMA di Eropa. Harapannya, kegiatan ini bisa memotivasi para hadirin yang terdiri dari masyarakat umum dan ada juga yang masih pelajar,” tutur Hilda.

Hilda menambahkan, kegiatan Tales from Around the World Challenge juga bisa menjadi katalisator semangat belajar di luar negeri yang bisa ditularkan oleh mahasiswa IISMA agar peserta merasa terpanggil dan semakin bersemangat untuk menginjakkan kaki mereka di Eropa sebagai mahasiswa pertukaran pelajar, terutama melalui Program IISMA.

Baca Juga :  Akselerasi Kampus Merdeka, Ditjen Dikti Kemendikbud Gelontorkan Dana 500 Miliar untuk Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM)

Kemajuan pendidikan di negara-negara yang ada di Eropa bukanlah sebuah hal yang disiapkan dalam waktu yang singkat. Dengan pembangunan yang cukup lama, pendidikan di Eropa saat ini menawarkan banyak manfaat bagi seluruh pelajar di dunia. Mulai dari kualitas pembelajaran, pendidikan gratis, hingga banyaknya diaspora pelajar dari berbagai negara yang bisa jadi potensi untuk memperluas jaringan.

Sebagai anak muda yang pergi ke negara yang baru dikunjungi, mahasiswa Indonesia tentunya akan mengalami berbagai kesulitan yang mengharuskan mereka harus beradaptasi. Namun, seiring berjalannya waktu mahasiswa akan perlahan beradaptasi, terutama jika bertemu dengan sesama mahasiswa diaspora yang berasal dari Indonesia.

“Hidup dan belajar di lingkungan yang baru, tentunya di awal sedikit kesulitan untuk adaptasi. Tapi bersama teman-teman kita bisa melewatinya bersama-sama,” cerita Sheena Mega Registra, narasumber yang dari Persatuan Pelajar Indonesia Triveneto, Italia.

Di balik kesulitan tersebut, Sheena juga menceritakan ia justru menemukan berbagai hal baru yang bisa menambah wawasannya tentang dunia, menambah koneksi, dan juga yang paling utama adalah mempraktikkan kemampuan bahasa Inggrisnya secara langsung setiap hari.

Hal yang sama juga diceritakan oleh Catherine Stumer, mahasiswa Politeknik Negeri Semarang yang menjadi awardee IISMA di Université Polytechnique Hauts-de-France (UPHF), Valenciennes, Perancis.

Baca Juga :  Tugas Modul Nusantara, Peserta Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3 Inbound Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang Kunjungi Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta

Menurut Catherine, setelah merasakan secara langsung pembelajaran di UPHF selama beberapa bulan, ada perbedaan signifikan yang membedakan metode pembelajaran antara Indonesia dengan Prancis.

“Yang aku rasakan, jika di Indonesia kita masih fokus belajar dari sumber-sumber seperti buku dan bahan materi yang dibagikan oleh dosen. Kalau di sini, kita bisa memanfaatkan hal-hal sekitar untuk belajar secara langsung,” ujarnya.

Setelah mendengarkan cerita dari Sheena dan juga Catherine, kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan sesi interaktif lainnya yang menghadirkan peserta serta alumni IISMA di negara-negara lain seperti Kroasia, Ceko, dan juga Hungaria.

Mahasiswa yang kemudian menjadi narasumber pada sesi lainnya adalah Lalu Ladeva (University of Pisa), Swietenia Putri (University of Zagreb), Annisa Apriliani (Alumni Program IISMA 2021, Palacky University), dan Irene Anastasya (Alumni IISMAVO 2022 University of Pécs).

Program IISMA 2023 sendiri pada tahun ini akan memberangkatkan sebanyak lebih dari 1.600 mahasiswa. Sejak diluncurkan tahun 2021, terdapat lebih dari 20.000 mahasiswa telah mendaftar ke Program IISMA dan sebanyak 3.797 mahasiswa akademik maupun vokasi telah dikirim ke luar negeri untuk mencari pengalaman, memperkaya  wawasan, dan mengenalkan budaya Indonesia ke berbagai penjuru dunia.

Informasi lebih lanjut terkait program ini dapat diakses melalui laman https://iisma.kemdikbud.go.id/