close

Peneliti IPB University Berembug dengan Masyarakat Singkong Indonesia Bahas Strategi Diversifikasi

IPB University melalui Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) dalam Program Pendanaan Riset Inovatif-Produktif (Rispro) menggelar Forum Group Discussion (FGD) bersama Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Bogor Raya.
Hadir dari MSI, Ketua MSI Heriyanto Soba didampingi oleh Moch Gozali (petani dan pengolah singkong), Hindarta Rusli (pelaku industri singkong) dan Astried Lizhanda (pelaku usaha sigkong). Dari IPB University hadir Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis/Kepala LKST, Prof Erika Budiarti Laconi dan para peneliti IPB University.  

Dalam kesempatan ini, Prof Erika mengemukakan bahwa FGD ini adalah untuk mensinergikan kegiatan Rispro dari hulu sampai hilir mengenai cassava (singkong) yang akan dilakukan selama tiga tahun.  “Diharapkan setelah penelitian, masyarakat sekitar dapat ikut serta dalam hal penanaman sampai pengolahan cassava menjadi diversifikasi produk yang dapat di komersialisasi,” ujarnya.

Baca Juga :  Implementasi Kampus Merdeka, 97 Mahasiswa UTU Akan Diterjunkan untuk Magang Dalam Rangka Pencegahan Stunting di Aceh

Dr Sri Mulatsih sebagai peneliti Rispro dari IPB University menyatakan bahwa tujuan FGD ini untuk membuat pemetaan rantai nilai komoditas cassava dari hulu hingga hilir serta membuat pohon industri cassava untuk mengetahui peluang pasar berdasarkan varietas.

Sejalan dengan target Rispro, MSI menyarankan produk singkong harus berubah ke bentuk yang lebih baik yaitu tepung tapioka, mocaf dan beras anolog. “Sehingga nilai singkong menjadi lebih strategis. Industri beras anolag bisa dilakukan bila pasar diserap pemerintah dan Bulog. MSI juga menghimbau bersama satu tujuan agar masyarakat bisa makan beras singkong dengan harga terjangkau dan murah,” ujar Heriyanto Soba. (**/Zul)