close

Dosen ITERA Latih Warga Olah Limbah Rumah Tangga Jadi Pupuk Organik

LAMPUNG SELATAN. Tim dosen Program Studi Teknik Biosistem Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menggadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dengan melatih warga Desa Bumimas, Lampung Tengah, Provinsi Lampung, mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik, Sabtu, 22 Mei 2021. Kegiatan yang mengusung topik Pengolahan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik ramah lingkungan untuk tanaman tersebut diikuti oleh para kader PKK dan Kelompok Wanita Tani (KWT) desa setempat.

Dalam pelatihan ini masyarakat diajarkan terkait bagaimana proses pembuatan pupuk organik cair yang dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman warga. Pembuatan pupuk organik bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan sampah organik yang dihasilkan menjadi pupuk organik untuk meningkatkan nilai guna sampah yang selama ini hanya dibuang atau dibakar saja, yang dapat mencemari lingkungan.

Suasana pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah rumah tangga oleh dosen ITERA

Pemateri pelatihan terdiri dari enam dosen ITERA yaitu Dwi Cahyani, David S. Marpaung, Budi Priyonggo, Zunanik Mufidah, Melbi Mahardika, Okta Amelia,  Arif Dwi Santoso, Winda S N Lumban Gaol, dan Syifaunnisa Karunia Masda. Pelatihan yang diadakan di tengah pandemi Covid-19 tetap memperhatikan protokol kesehatan secara ketat.

Dengan mengolah sampah menjadi pupuk organik, masyarakat dapat menghemat biaya pembelian pupuk. Memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai produk pupuk juga memiliki banyak manfaat seperti sebagai penyubur tanah dan tanaman

Ketua Program PkM ITERA, Dwi Cahyani menuturkan bahwa pelatihan tersebut diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, guna menambah kemampuan para kader PKK dan KWT dalam memanfaatkan limbah rumah tangga. Pelatihan tersebut juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga untuk melakukan pengelolaan sampah organik, memberikan informasi mengenai proses dekomposisi sampah sisa makanan rumah tangga menjadi pupuk cair dan pupuk kompos (padat), memperkenalkan dan menghasilkan alat dekomposter bahan organik, dan membekali pengetahuan penggunaan alat komposter untuk menghasilkan pupuk.

Baca Juga :  Ditjen Diktiristek Jalin Kerja Sama dengan BNI untuk Dukung MBKM

“Dengan mengolah sampah menjadi pupuk organik, masyarakat dapat menghemat biaya pembelian pupuk. Memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai produk pupuk juga memiliki banyak manfaat seperti sebagai penyubur tanah dan tanaman,” ujar Dwi.

Dalam pembuatan pupuk organik, bahan – bahan yang digunakan juga sangat mudah didapat seperti sampah sisa sayur atau buah. Selain itu proses pembuatannya juga sangat mudah dengan menggunakan alat yang juga tersedia di rumah tangga seperti ember, dan paket teknologi tepat guna dekomposer pupuk organik yang coba dikenalkan para dosen ITERA.

Peserta pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah rumah tangga

Membuat Bio-MOL

Dwi menambahkan, pelatihan tahap kedua dilakukan dengan mengajarkan peserta untuk membuat Bio-MOL (Mikroorganisme Biologis Lokal) sebagai pengganti EM-4 membantu proses fermentasi pupuk organik yang dapat juga dibuat dari sampah lokal. Tahap pelatihan ini disampaikan oleh Budi Priyonggo dan Zunanik Mufidah yang menyampaikan tentang bagaimana proses pembuatan hingga bahan – bahan apa saja yang dapat digunakan serta bagaimana ciri ciri produk Bio-MOL dikatakan berhasil yang ditandai dengan tidak adanya gas yang dihasilkan dari proses fermentasi. Dalam pelatihan ini juga langsung dilakukan demo bagaimana proses pembuatan Bio-MOL, dan menyajikan bagaimana produk Bio-MOL yang sudah jadi atau berhasil.

Baca Juga :  Undana dan Pemkab Flotim Teken MoU Bidang Tri Dharma

Ketua PKK Desa Bumimas, Lampung Tengah, Siti Asiyah menyambut baik kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diadakan oleh para dosen ITERA. Siti berharap kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut dapat dilakukan secara berkelanjutan, sehingga masyarakat akan memiliki berbagai keterampilan dan wawasan baru bagi masyarakat.  (Humas ITERA)