close

Bertukar Sementara, Bermakna Selamanya dan Universitas Jember di Hati Semua Peserta

Jember, 21 Desember 2023 – Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) batch III resmi berakhir. Dan 286 mahasiswa dari 63 Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta (PTN/PTS) dari Sabang hingga Merauke yang melaksanakan Program PMM di Universitas Jember akan kembali ke kampung halamannya masing-masing. Walaupun hanya menjalani kuliah selama satu semester atau bertukar sementara, namun pengalaman yang didapat bermakna selamanya. Dan nama Universitas Jember ada di hati semua peserta.

Harapan ini disampaikan oleh Rektor Universitas Jember saat melepas peserta Program PMM di lantai lima gedung Soedjarwo (21/12). Menurut Iwan Taruna, mengikuti Program PMM yang menjadi bagian dari Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) memberikan pengalaman dan manfaat yang luar biasa. Selain tentunya mendapatkan kemampuan hard skill dan soft skill.

Iwan Taruna lantas mencontohkan Program PMM membentuk pribadi yang adaptif, mengingat selama di Kampus Tegalboto pesertanya dipertemukan dengan kolega dari berbagai daerah lengkap dengan perbedaan budaya dan kebiasaan. Maka menghadapi kondisi ini mahasiswa dilatih beradaptasi agar semua rencana bisa berhasil dijalankan.

“Kedua, Program PMM mengembangkan jejaring. Bayangkan setelah program ini usai Anda akan memiliki kontak sesama mahasiswa di dua puluh lima provinsi. Anda kini punya pengalaman bersosialisasi dengan mahasiswa dari seluruh nusantara. Maka peliharalah jejaring ini, sebab saya yakin sepuluh atau dua puluh tahun ke depan Anda semua bakal sukses dan menjadi pemimpin negeri ini,” ungkap Iwan Taruna.

Baca Juga :  Faperta UNEJ Ciptakan Sabun Berbahan Dasar Daun Kelor, Bebas dari Deterjen untuk Menjaga Kelembaban Kulit

Harapan Rektor Universitas Jember tersebut tidak berlebihan. Pasalnya dari data yang ada di Program PMM batch III ada 5.839 mahasiswa dari 71 PTN/PTS yang berminat kuliah sambil mempelajari Modul Nusantara di Universitas Jember. Setelah menjalani seleksi ketat, hanya 290 mahasiswa yang lolos. Namun ada empat mahasiswa yang kemudian mengundurkan diri dengan alasan pribadi.

“Anda semua adalah mahasiswa pilihan, sebab untuk bisa mengikuti Program PMM di Universitas Jember harus menyisihkan sembilan belas orang. Sehingga tersisa 286 mahasiswa dari 63 PTN/PTS dari 25 provinsi yang akhirnya kuliah di semester gasal tahun akademik 2023/2024 di Universitas Jember. Terdiri dari 61 mahasiswa dan 225 mahasiswi. Dari jumlah tersebut, Universitas Jambi menjadi perguruan tinggi pengirim terbanyak dengan 50 mahasiswa,” jelas Wakil Rektor I, Prof. Slamin.

Selama berkuliah sesuai program studinya masing-masing selama satu semester di Kampus Tegalboto, para peserta Program PMM batch III juga mendalami Modul Nusantara didampingi 12 Dosen Pembimbing Lapangan dari Universitas Jember. Melalui Modul Nusantara, peserta diajak memahami kebudayaan dan adat istiadat di wilayah Tapal Kuda. Modul Nusantara terbagi menjadi empat kegiatan dari Kebhinekaan, Refleksi, Inspirasi hingga Kontribusi Sosial. Dilengkapi kegiatan malam keakraban serta bhakti sosial.

Baca Juga :  Kerja sama MBKM Prodi S-1 Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta dan Prodi S-1 Ilmu Sejarah UGM

Keseruan mengikuti Program PMM batch III di Universitas Jember diungkapkan oleh Ahmad Rasyidin. Peserta asal Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu ini mengungkapkan banyak pengalaman diperolehnya, baik di bidang akademis maupun non akademis. Selama di kampus Tegalboto, Ahmad Rasyidin berkuliah di Fakultas Pertanian dan FKIP.

“Banyak pengalaman baru, mulaih keharusan presentasi di setiap mata kuliah termasuk kuliah praktek hingga bisa memahami budaya Pendhalungan. Termasuk merasakan masakan Jember yang umumnya bercita rasa manis,” ungkap Ahmad Rasyidin.

Bab masakan memang menjadi pengalaman tak terlupakan. Seperti yang disampaikan oleh Cindy Oktavia, mahasiswa asal Universitas Jambi.  “Wah saya nggak menyangka masakan Jawa pun banyak yang bercita rasa pedas, bahkan lebih pedas daripada masakan Jambi. Bahkan ada beberapa kawan yang sampai sakit perut,” kata mahasiswa Program Studi Teknik Pertanian sambil tertawa. (iim)