close

Pimpinan Perguruan Tinggi Urun Rembuk dalam Upaya Mencapai Universitas Berkelas Dunia

Surabaya – Sebagai upaya memperkuat kolaborasi dalam menciptakan tata kelola perguruan tinggi menuju universitas berkelas dunia (UBD), para pimpinan perguruan tinggi urun rembuk dalam acara Top Executive University Gathering, Kamis (23/2). Para pimpinan dari kampus terbaik Indonesia saling berbagi pandangan dan pengalaman terkait langkah-langkah yang dilakukan dalam membangun universitas berkelas dunia.

Sebagai pimpinan universitas top Indonesia, Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Ari Kuncoro menyampaikan pandangannya bahwa untuk mencapai universitas berkelas dunia, perguruan tinggi harus memaksimalkan dan menyesuaikan segala aspek baik metode, fasilitas, dan operasional setara dengan tingkat global. Selain itu, peringkat merupakan sinyal dari reputasi, maka manajemen reputasi merupakan kunci dari universitas berkelas dunia.

Ari juga menekankan bahwa kolaborasi dan inovasi menjadi poin penting UBD dalam meningkatkan kualitas manusia yang akan berdampak pada peningkatan sektor ekonomi dan kemakmuran Indonesia. Adapun bentuk kontribusi UI secara global dengan menjalin kolaborasi dengan berbagai universitas di dunia. Dalam kolaborasinya, UI mengangkat isu-isu global seperti riset mengenai teknologi dan peningkatan produktivitas kesehatan mental Indonesia dengan Universitas Manchester, Institut Teknologi Massachusetts, Universitas California Berkeley, dan universitas global lainnya.

Tidak kalah penting, peranan dan komitmen pimpinan tertinggi dalam perguruan tinggi menjadi kunci dalam usaha menjadi bagian dari universitas berkelas dunia. Prof. Joni Hermana Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) periode 2015-2019 turut berbagi pengalaman terkait keberhasilannya membawa ITS menduduki peringkat dunia. Kala itu Joni sukses meningkatkan peringkat ITS pada skala QS Asia University Rankings yang sebelumnya pada tahun 2016 berada pada posisi 251-300 besar naik menjadi urutan 229 pada tahun 2018.

Baca Juga :  Respons Pendidikan Tinggi selama Pandemi Covid-19

Menurut Joni, seorang pempinan harus dapat memahami dan mempelajari karakteristik anggota dalam sebuah tim sebagai proses perkembangan untuk mencapai capaian yang diinginkan. “Sebagai seorang pemimpin, seseorang harus mampu untuk melihat kompetensi serta karakteristik staf dalam suatu organisasi. Selain itu juga harus dapat membangun kepercayaan dan memahami karakteristik organisasi tersebut sehingga tidak hanya capaian organisasi yang dicapai tetapi mampu menciptakan yang berkesinambungan,” ujar Joni.

Rektor Universitas Airlangga (Unair) Prof. Mohammad Nasih menambahkan pentingnya rekognisi global, komitmen, dan strategi yang matang dari setiap institusi pendidikan. Unair sendiri memilih untuk melakukan optimalisasi nilai tambah dan berkontribusi secara signifikan baik dalam lingkup lokal, nasional, dan global sebagai salah satu strateginya. Strategi ini juga didukung dengan berbagai usaha Unair dalam melakukan improvisasi riset, pengembangan kualitas manusia (pengajar dan mahasiswa), dan publikasi-publikasi global yang dirangkap dalam bentuk data statistik.

“Pada tahun 2023, Unair berhasil memasuki dan mendapatkan rekognisi sebagai bagian Top 26% University dalam skala QS World University Rankings. Hal ini merupakan salah satu bagian dari rekognisi usaha Unair selama ini dalam berkolaborasi dan berkomitmen untuk terlibat dalam universitas berkelas dunia,” tutur Nasih.

Baca Juga :  Webinar Sosialisasi Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Sementara itu, terkait kolaborasi dan kontribusi UBD, Prof. Herry Suhardiyanto yang pernah menjabat Rektor Institut Pertanian Bogor periode 2007–2012 dan 2012–2017 menuturkan universitas berkelas dunia mendukung perguruan tinggi untuk bisa berkolaborasi. Dalam hal ini, kolaborasi IPB dilaksanakan melalui dukungan program internasional yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk berinteraksi secara global.

“Selain itu, diperlukan juga kolaborasi yang memberikan bantuan dan akses terhadap peralatan laboratorium serta kesempatan kegiatan riset bersama sehingga menghasilkan inovasi yang berguna dalam memberikan solusi,” terang Herry.

Herry menyebut bentuk nyata kolaborasi IPB yakni inovasi program LAPAN-IPB Micro Satellite (LISAT) yang telah berhasil diluncurkan dengan roket peluncur PSLV milik ISRO India pada tanggal 22 Juni 2016.

Senada, Rektor ITS Mochamad Ashari juga mengungkapkan berbagai macam kolaborasi yang dilakukan oleh ITS untuk berkontribusi dalam melaksanakan perannya sebagai bagian dari universitas berkelas dunia. Program-program yang disediakan oleh ITS dalam melakukan kolaborasi untuk UBD ditujukan agar mahasiswa ITS mampu terjun langsung dalam kolaborasi pengetahuan taraf internasional, seperti International Short Program, International Undergraduate Program, dan ITS Innovation Program.

“Pada Indonesian Higher Education, Research, and Technology Awards, ITS mampu memenangkan sebanyak 12 penghargaan. Penghargaan tersebut meliputi, Gold Winner Trophies for Graduate Employability, Research and Innovations, dan International Students Study Permit Management and Service,” ujar Ashari.

Humas Ditjen Diktiristek
Kemendikbudristek