close

Peringati Hari Perempuan, Himaiko IPB University Gelar Bincang Asa

Perempuan biasanya ditempatkan tidak setara, namun sejatinya perempuan perlu menjadi perhatian, baik di ranah pendidikan, kesehatan maupun ketenagakerjaan. Semakin tinggi pendidikan seorang perempuan, ia akan melahirkan anak yang pintar dan cerdas. Semakin sehat seorang perempuan, kemampuan dan kapasitas dirinya dapat dikontribusikan untuk kemajuan bangsa. Semakin berhasil perempuan di ranah ketenagakerjaan, hal ini tentunya memberikan kesempatan kepada perempuan lainnya untuk berperan dalam pembangunan.

Hal ini disampaikan Dr Herien Puspitasri, Dosen IPB University dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK), Fakultas Ekologi Manusia (Fema)  saat membawakan materi terkait Peran Perempuan dalam Dunia Pendidikan di “Webinar Bincang Asa: Peran Perempuan di Ranah Publik”, akhir pekan lalu. Dalam kegiatan yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Ilmu Keluarga dan Konsumen (Himaiko) IKK-Fema IPB University, Dr Herien mengajak peserta untuk menjadi perempuan alpha. Yakni perempuan yang dapat eksis di ranah publik untuk membersamai laki-laki dalam mendukung pembangunan bangsa.

Baca Juga :  Tim Equilibriums ITS Sabet Tiga Penghargaan IDEERS 2024 di Taiwan

Sementara itu, Maya Septiyana, SKom, MM, Analis Kebijakan Bidang Peningkatan Partisipasi Keluarga, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengatakan bahwa jumlah perempuan dan laki-laki di Indonesia hampir sama, namun nyatanya masih terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan di berbagai bidang pembangunan. Potensi bekerja perempuan 30 persen lebih rendah dibandingkan laki-laki.
“Dengan diadakannya webinar ini, diharap dapat membangun kepercayaan diri dan kapasitas para perempuan untuk dapat aktif berperan di berbagai bidang,” ujarnya.

Dalam webinar yang diikuti mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ini, hadir mahasiswa IPB University yang saat ini menjadi Menteri Kebijakan Nasional Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) 2021. Ia adalah Halimah Wafiah. Menurut Halimah, semua perempuan cantik dengan caranya masing-masing dan setiap perempuan sama sekaligus berbeda dengan porsinya masing-masing.

Baca Juga :  Akselerasi Pembangunan Papua melalui Kampus Merdeka dan Program Bantuan Pendidikan

“Perempuan perlu menjadi cantik sesuai versinya, entah dengan mendapat prestasi karena exchange, prestasi karena berpidato di atas mimbar dan lain sebagainya. Karena setiap perempuan punya jiwa, hati dan juga ambisi,” tuturnya.