close

Wujudkan Karbon Netral, Mahasiswa ITS Gagas Bahan Bakar Sintetis

(dari kiri) Fachrizan Bilal Masrur, Muhammad Ihwan Nur Rifki,dan I Made Deago Nugra Visesa yang tergabung dalam tim Synchronize ITS
(dari kiri) Fachrizan Bilal Masrur, Muhammad Ihwan Nur Rifki,dan I Made Deago Nugra Visesa yang tergabung dalam tim Synchronize ITS

Kampus ITS, ITS News – Penggunaan minyak bumi dan gas alam dalam bauran energi global masih menjadi penyumbang terbesar dengan 54,2 persen. Guna menggantikan bahan bakar konvensional yang tinggi emisi karbon tersebut, tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang tergabung dalam tim Synchronize menggagas bahan bakar sintetis menggunakan teknologi digital twin.

Fachrizan Bilal Masrur, Ketua tim Synchronize, mengatakan jika saat ini berbagai negara di dunia telah sepakat untuk mengurangi emisi karbon melalui Perjanjian Paris. Menurutnya, salah satu cara untuk mengurangi emisi karbon adalah dengan menerapkan teknologi Carbon Capture and Storage (CCS). “CCS adalah teknologi untuk memisahkan, mengangkut, dan menyimpan emisi karbon yang dikeluarkan oleh proses industri,” jelasnya.

Berangkat dari hal tersebut, tim Synchronize menggagas pemanfaatan karbon dioksida yang akan digunakan sebagai sumber bahan baku dan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan bahan bakar sintetis melalui reaksi hidrogenasi. “Bahan bakar sintetis memiliki kinerja yang sangat mirip dengan bahan bakar fosil pada umumnya, sehingga dapat digunakan pada mesin kendaraan saat ini dan lebih ramah lingkungan,” ungkap mahasiswa yang biasa disapa Bilal ini.

Baca Juga :  Riset TDMRC Unsyiah; Masih Banyak Warga Aceh Beraktivitas di Luar Rumah Saat Corona
Ketua tim Synchronize ITS Fachrizan Bilal Mansur menunjukkan hasil inovasi timnya dalam mewujudkan karbon netral dengan menggagas bahan bakar sintetis
Ketua tim Synchronize ITS Fachrizan Bilal Mansur menunjukkan hasil inovasi timnya dalam mewujudkan karbon netral dengan menggagas bahan bakar sintetis

Lebih lanjut, mahasiswa tahun ketiga ini menjelaskan bahwa untuk mempercepat penerapannya, digunakan teknologi digital twin yang merupakan representasi visual dari sebuah sistem yang sedang beroperasi. “Digital twin dapat memberikan sebagian gambaran dari apa yang sedang terjadi dan mungkin apa yang akan terjadi pada sistem tersebut,” terangnya.

Dengan bantuan teknologi digital twin, komposisi campuran bahan bakar konvensional dengan bahan bakar sintetis yang paling optimal untuk mesin kendaraan tertentu dapat diketahui. “Jika bahan bakar sintetis diaplikasikan pada semua kendaraan, terutama kendaraan penumpang, dapat berpotensi mengurangi emisi karbon sebesar 4,6 metrik ton per tahun,” papar Bilal lagi.

Melalui inovasi ini, tim Synchronize juga telah berhasil meraih juara II dalam kompetisi Technical Paper Contest Pelantar 2021 yang diadakan oleh Society of Petroleum Engineering Universiti Teknologi MARA Student Chapter (SPE UiTM SC), Malaysia.

Baca Juga :  PKSPL IPB University Tawarkan Eco-preneurship Konservasi Mangrove

Bersama Bilal, tim ini beranggotakan dua mahasiswa Teknik Kimia lainnya, yaitu Muhammad Ihwan Nur Rifki dan I Made Deago Nugra Visesa. Ke depan, tim Synchronize berharap inovasi yang mereka gagas dapat segera diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan secara bertahap menggantikan bahan bakar konvensional, sehingga dapat membantu mewujudkan karbon netral. (HUMAS ITS)