MSIB Angkatan 7 Resmi Dimulai

Jakarta, Kemendikbudristek – Program Magang dan Studi Independen (MSIB) resmi melepas mahasiswa peserta program angkatan ketujuh pada Jumat (6/9) siang. Program favorit yang bernaung di bawah kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini kembali menunjukkan taringnya dengan mengirim 30.228 mahasiswa ke 379 mitra dunia usaha dunia industri untuk belajar menjadi talenta terbaik Indonesia.

“Mahasiswa akan langsung terjun ke dunia usaha dunia industri, kemudian belajar langsung di sana. Mahasiswa akan bertemu para profesional untuk mendapatkan  pengalaman yang berharga. Kami berharap para mahasiswa akan belajar banyak dan mendapatkan bekal yang penting bagi masa depan mereka,” tutur Kepala Program MSIB, Wachyu Hari Haji saat membuka acara “National Onboarding Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Angkatan 7”.

Program MSIB bertujuan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk magang atau kursus dengan mengerjakan proyek akhir di perusahaan, instansi, atau lembaga kelas dunia. Melalui bimbingan mentor profesional, mahasiswa didorong untuk memecahkan masalah nyata dan mengasah keterampilan kerja sehingga lebih siap masuk dunia kerja.

Demi mencapai tujuan tersebut, program MSIB terus melakukan berbagai peningkatan dan perbaikan kualitas program. Salah satunya dengan menggaet lebih banyak mitra agar mampu memfasilitasi kebutuhan mahasiswa sesuai dengan ilmu yang ingin diterapkan di dunia kerja. Di angkatan ketujuh ini, mitra magang naik menjadi 300 pihak. Padahal di angkatan sebelumnya jumlah mitra magang hanya mencapai 203 pihak. Hal serupa pun terjadi untuk mitra studi independen yang bertambah enam mitra menjadi total 79 pihak.

“Perjalanan MSIB hingga saat ini sungguh dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Dari waktu ke waktu, kami melihat peningkatan signifikan dalam jumlah perguruan tinggi, partisipasi mahasiswa, dan mitra yang terlibat. Ini menunjukkan antusiasme yang luar biasa, serta kepercayaan terhadap program ini,” ucap Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Abdul Haris.

Baca Juga :  Mahasiswa ISI Yogyakarta Raih Juara di Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bantul Tahun 2024

Perguruan tinggi yang berperan serta dalam program MSIB Angkatan 7 tercatat ada 839 perguruan tinggi, dengan rincian 767 perguruan tinggi akademik dan 72 perguruan tinggi vokasi. Universitas Negeri Surabaya menjadi perguruan tinggi akademik pengirim terbanyak dengan total mahasiswa mencapai 1.344 orang, disusul oleh Universitas Indonesia di posisi kedua dengan 849 mahasiswa. Politeknik Negeri Jakarta berhasil menduduki peringkat pertama di jajaran Top 10 Perguruan Tinggi Vokasi Pengirim Terbanyak dengan total 348 mahasiswa, diikuti oleh Politeknik Negeri Media Kreatif yang mengirim 105 mahasiswa.

“Mahasiswa vokasi dituntut untuk siap kerja sejak mereka lulus. Keikutsertaan mahasiswa vokasi dalam program MSIB dapat menjadi salah satu cara untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang siap kerja. Ada keselarasan pembelajaran antara program MSIB dengan pendidikan vokasi,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Tatang Muttaqin.

Lebih lanjut Tatang mengutarakan bahwa program MSIB dapat menjadi wadah bagi mahasiswa vokasi untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari di ruang kelas. Proses belajar ini dapat menghasilkan lulusan yang cerdas, tangguh, dan relevan dengan dunia kerja yang akan dimasuki oleh mahasiswa nanti. Dari sisi ekonomi, manfaat program MSIB adalah meningkatkan probabilitas mahasiswa untuk mendapatkan golden ticket atau kesempatan untuk langsung bekerja di perusahaan tempat magang setelah lulus.

Pernyataan tersebut diperkuat oleh testimoni salah satu mitra program MSIB Angkatan 7 yakni PT Kaltim Methanol Industri (KMI) yang telah menjadi mitra sejak angkatan kedua. Direktur General Affairs PT KMI, Agus Priyatno, mengatakan bahwa secara total ada 250 mahasiswa MSIB telah ikut program magang di PT KMI.

Baca Juga :  Dosen ITS Jadi Penerima Habibie Prize Termuda dalam Sejarah

“Setelah lulus, ebagian besar alumni MSIB yang magang di PT KMI dari semua angkatan banyak diterima di beberapa perusahaan industri, baik BUMN maupun swasta. Beberapa lulusan dari Fakultas Teknik bahkan bekerja di PT KMI,” ujar Agus bangga.

Hal senada juga disampaikan oleh salah satu mitra studi independen yaitu dibimbing.id, sebuah platform bootcamp yang menyediakan pembelajaran di bidang digital skills, termasuk diantaranya digital marketing, programming, dan data. Ini adalah kali ketiga dibimbing.id bergabung dengan MSIB atau sejak MSIB angkatan kelima.

“Untuk studi independen, kami sudah berhasil meluluskan lebih dari 200 mahasiswa.  Kami sangat bangga menyampaikan bahwa 50% dari lulusan program kami telah terserap di dunia pekerjaan. Terkait dengan magang bersertifikat, kami telah bekerja bersama lebih dari 110 peserta MSIB di angkatan sebelumnya.  Kami bisa sampaikan bahwa lebih dari 70% diantara mereka berhasil mengikuti intern kedua kalinya, dan bahkan beberapa diantaranya terserap di dunia kerja,” papar CEO dibimbing.id, Zaky Muhammad Syah.

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Sri Suning Kusumawardani, tak lupa berpesan kepada para mahasiswa untuk memiliki sikap dan pikiran terbuka sehingga mampu menyesuaikan diri beradaptasi di lingkungan baru dengan baik. “Perlu diingat juga bahwa magang adalah kesempatan belajar di lingkungan profesional. Oleh karena itu, manfaatkan waktu yang ada untuk memperkaya diri dengan ilmu dan memperluas wawasan, serta membangun jejaring,” pungkas Sri.

Para mahasiswa peserta program MSIB Angkatan 7 ini akan mulai dimobilisasi keberangkatannya pada minggu ketiga September, dan menjalani program hingga minggu ketiga bulan Desember.