Mahasiswa Se-Indonesia Diberikan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Sebagai Peluang Usaha

Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan (ITSL), Science Techno Park (STP) IPB University bekerja sama dengan SIPINDO menggelar “Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik untuk Membuka Peluang Wirausaha” bagi mahasiswa, pekan lalu. Kegiatan yang diselenggarakan dalam rangka Kampus Merdeka ini terbuka bagi seluruh mahasiswa di Indonesia. 
Dalam beberapa tahun terakhir Departemen ITSL telah mengembangkan rekomendasi pemupukan sebagai salah satu intrumen penting dalam layanan aplikasi SIPINDO (Sistem Informasi Pertanian Indonesia). Fitur-fitur aplikasi SIPINDO diharapkan mampu mendukung aktivitas petani milenial secara gratis. Khususnya dalam rekomendasi pemupukan dalam mengidentifikasi kebutuhan nutrisi tanaman budidaya. 

Dr Suria Darma Tarigan, Dosen Departemen ITSL IPB University menyebutkan salah satu kelebihan aplikasi ini adalah berbasis koordinat lokasi. Sehingga memungkinkan rekomendasi pemupukan berbasis titik lokasi dan melakukan pemupukan sesuai kondisi hara.

“Pemupukan ini krusial karena merupakan komponen penyumbang produksi yang signifikan. Banyak petani yang memberikan pupuk melebihi kebutuhan tanaman dan disesuaikan dengan karakteristik tanah sehingga biaya produksi meningkat,” jelasnya.

Menurutnya, rekomendasi pupuk oleh SIPINDO ini didukung oleh program Kedai Reka dalam pengembangan sistem dengan cakupan wilayah layanan yang lebih luas. Di samping itu, menurut berbagai pendapat stakeholder pertanian di lapangan, aplikasi ini juga perlu dilengkapi rekomendasi pemupukan dengan kombinasi pupuk organik dan hayati. 

Baca Juga :  ARKEOLOGI KONTEMPORER: SEBUAH ALTERNATIF PENGEMBANGAN ARKEOLOGI INDONESIA

“Ke depan, apps SIPINDO ini dapat memberikan algoritma rekomendasi pemupukan kombinasi pupuk organik dan anorganik. SIPINDO dapat juga menjadi platform dalam supply chain pupuk organik hayati. Hal ini menimbulkan peluang bagi mahasiswa yang baru lulus untuk mengambil peran wirausaha pupuk organik dan pupuk hayati,” tambahnya.

Pada tahun-tahun mendatang, rekomendasi pemupukan kombinasi dalam bentuk apps akan semakin intensif dikembangkan. Antara lain melalui pembuatan plot percobaan di lapangan bekerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat. 
Peltihan ini bertujuan melengkapi pengetahuan dan teknologi pembuatan pupuk organik dan pupuk hayati kepada berbagai stakeholder. Agar dapat serta memanfaatkan peluang kewirausahaan pupuk organik dan pupuk hayati berbasis aplikasi. 
Kegiatan ini didukung dan diisi oleh berbagai akademisi, pakar dan praktisi yang berpengalaman dalam pupuk organik dan pupuk hayati. Adapun narasumber yang hadir yakni Dr Arief Hartono, Dr Baba Barus Hartono dan Dr Budi Nugroho. Dosen-dosen dari Departemen ITSL ini membagikan pengertian terkait pupuk, potensi, dan pembuatan pupuk organik. 

Baca Juga :  Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil FT Universitas Jember, Raih Juara Pertama Kompetisi Jembatan di Nanyang Technological University

Hadir juga Prof  Dewi Apri Astuti Dosen IPB University dari Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan yang membahas percepatan dekomposisi bahan organik menggunakan maggot BSF (Black Soldier Fly). Serta Prof Arif Tri Wahyudi Dosen Departemen Biologi yang berbagi tentang rhizobakteria PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacter) sebagai pemacu tumbuh tanaman dan teknologi formulasi pupuk hayati. 
Turut dihadiri juga oleh Muhammad Reza Hanjaya MM, CEO SIPINDO PT Ewindo yang menjelaskan berbagai fitur dalam SIPINDO. Serta praktisi David Adiatmo Richard Tobing, M Th Direktur PT Sitosu Agro Cemerlang dan Mangontang Simanjuntak MSP, Ketua Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya Cariu Bogor untuk membagikan pengalaman praktisi dan pelaku industri mengenai pembuatan pupuk organik berbahan dasar lokal. (MW/Zul) 

1 Star2 Stars3 Stars4 Stars5 Stars (No Ratings Yet)
Loading...
2883 Views