close

Loloskan 21 Short Course, Bukti Kompetensi ITS di Level Nasional

ITS Careers
Kepala Sie Pengelola Magang Industri Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS Hertiari Idajati ST MSc

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terkenal sebagai kampus yang menghasilkan mahasiswa dengan kompetensi yang dibutuhkan di dunia usaha dan dunia industri (DuDi). Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan ITS menjadi perguruan tinggi dengan jumlah short course terbanyak nasional dalam program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia (KMMI) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Ditjen Dikti).

KMMI adalah program pendukung kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Program KMMI memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus, serta dirancang sebagai media yang menjembatani kesenjangan antara perguruan tinggi dengan DuDi. Penyelenggara program KMMI adalah perguruan tinggi yang mengajukan proposal dan dinyatakan lolos seleksi.

Terkait hal tersebut, ITS berhasil meloloskan 21 short course pengajarannya yang tersebar di lima fakultas dan 15 departemen. Dengan rincian, Fakultas Sains dan Analitika Data (FSAD) sebanyak lima course, Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) sebanyak empat course, Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) sebanyak satu course, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) sebanyak enam course, serta Fakultas Desain Kreatif dan Bisnis Digital (FDKBD) sebanyak lima course.

Baca Juga :  Rektor ISI Yogyakarta Terima Mahasiswa Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka

Kepala Sie Pengelola Magang Industri Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITS Hertiari Idajati ST MSc, menyambut dengan gembira pencapaian ini. Dirinya mengungkapkan, pencapaian ITS ini merupakan sebuah pertanda bahwa kualitas pengajaran di ITS telah diakui secara nasional.

“Dengan adanya 21 short course yang terpilih ini, maka semakin banyak kesempatan mitra DuDi yang terlibat mengajar untuk sharing pengalaman dari perspektif mereka ke mahasiswa,” terang dosen yang kerap disapa Ida ini.

Adapun bentuk kegiatan KMII yang diselenggarakan di ITS terdiri dari pembelajaran teori serta praktikum dan penugasan mandiri yang mengambil studi kasus yang relevan dengan mitra DuDi. Pembelajaran dilakukan secara daring dan dilakukan minimal sebanyak 16 kali pertemuan, sekurang-kurangnya selama 8 minggu. “Short course mempunyai Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang berbeda dalam durasi pembelajaran, ada yang satu minggu dua kali pertemuan, ada juga yang satu kali pertemuan,” imbuhnya.

ITS Careers 2
Daftar course pembelajaran yang tersebar pada lima fakultas di ITS

Menurut dosen Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITS ini, proses pembelajaran di program KMMI sendiri wajib untuk melibatkan mitra dari DuDi. Ida menambahkan, ITS menyediakan kuota sebanyak 80 persen mahasiswa ITS dan 20 persen mahasiswa di luar ITS untuk setiap kelas short course. Untuk mengikuti short course ini, mahasiswa harus mendaftar melalui Sistem Informasi Manajemen (SIM) KMMI pada laman https://kmmi.kemdikbud.go.id. Mahasiswa yang lolos seleksi akan mengikuti pembelajaran di bulan Juli sampai September 2021.

Baca Juga :  Jurusan Kriya ISI Yogyakarta Promosikan Batik dan Kriya Indonesia di Sidang G20

Ida menerangkan, setelah mengikuti short course KMMI ini mahasiswa akan memperoleh sertifikat yang dapat dikonversi ke Satuan Kredit Semester (SKS) mata kuliah dan portofolio pada Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) atau pengakuan lain yang sesuai dengan aturan yang berlaku di perguruan tinggi masing-masing. “Bobot SKS yang diberikan pada short course ini setara dengan tiga SKS,” lanjutnya.

Mengakhiri pemaparannya, Ida berharap ke depan semakin banyak short course dari ITS yang lolos dalam program KMMI. Menurutnya, program KMMI ini membuka peluang kerja sama yang luas antara ITS dengan mitra DuDi. Dengan adanya KMMI ini, maka industri dapat memperoleh informasi mengenai potensi mahasiswa ITS maupun non-ITS yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan DuDi. “Oleh sebab itu, nantinya mahasiswa dapat menjadi mitra dan bagian dari dunia kerja dan industri,” pungkasnya. (HUMAS ITS)

Sumber : its.ac.id/news