close

Program Kampus Mengajar Sukses Atasi Learning Loss Akibat Pandemi

Jakarta – Program Kampus Mengajar angkatan 4 telah berakhir. Mahasiswa Kampus Mengajar telah menyelesaikan tugasnya dan berdampak pada pembelajaran di 2.876 Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar di seluruh wilayah tanah air selama 5 (lima) bulan. Program Kampus Mengajar angkatan 4 diikuti oleh 14.504 mahasiswa yang berasal dari 559 perguruan tinggi.

Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengungkapkan program Kampus Mengajar berhasil mengurangi kesenjangan pembelajaran (learning loss) akibat pandemi Covid-19. Nizam menyebut, hasil asesmen yang dilakukan terhadap program Kampus Mengajar menunjukkan bahwa program ini sukses meningkatkan pemahaman literasi dan numerasi siswa di SD dan SMP.

Nizam menambahkan program Kampus Mengajar merupakan bentuk kolaborasi erat antara mahasiswa dengan guru-guru di sekolah. Dengan bertugas sebagai mitra guru, mahasiswa berkesempatan untuk mendarmabaktikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah didapat di perguruan tingginya masing-masing. Lebih jauh, mahasiswa bersama-sama dengan guru merancang strategi pembelajaran yang kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan, serta mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang memberikan ruang luas untuk pengembangan potensi diri siswa. 

Baca Juga :  Mahasiswa USK Berhasil Meraih Juara 1 Kompetisi Bisnis Terbesar di Dunia

“Semoga program ini terus bisa memberikan manfaat bagi semuanya, baik bagi mahasiswa, maupun bagi sekolah. Saya juga ingin menyampaikan apresiasi kepada para Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang telah mendampingi adik-adik mahasiswa selama mengikuti program Kampus Mengajar,” tutup Nizam saat acara penarikan peserta program Kampus Mengajar angkatan 4 yang dilaksanakan secara daring, Senin (5/12).

Pada kesempatan yang sama, Plt. Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Nunuk Suryani mengatakan program Kampus Mengajar sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan solusi yang ditawarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa, serta meningkatkan literasi dan numerasi  mahasiswa di satuan pendidikan sasaran.

“Transfer ilmu yang dilakukan para mahasiswa telah sangat membantu guru-guru dalam menghadirkan inovasi-inovasi baru dalam metode pembelajaran,” ungkap Nunuk.

Tidak hanya itu, menurut Nunuk praktik baik yang sudah dilaksanakan pada program Kampus Mengajar akan menjadi inspirasi bagi para guru untuk untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan dan memerdekakan bagi murid.

Baca Juga :  Dihadiri oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Kerajaan Belgia, IISMA bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada Menyelenggarakan Pre-Departure Briefing

Senada, Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah usai mengikuti program Kampus Mengajar angkatan 4. Menurutnya, pengalaman yang didapat mahasiswa pada program ini bisa dijadikan bekal yang berharga dan dapat mengasah jiwa pendidik mahasiswa.

“Sehingga meskipun tidak semua akan menjadi guru, adik-adik mahasiswa dapat menjadi pendidik yang mencerahkan dan menggerakan perubahan di lingkungan masing-masing,” tutur Anindito.

Terakhir, Kepala Program Kampus Mengajar, Asri Putri menyampaikan penugasan Kampus Mengajar ini merupakan langkah awal untuk membentuk pribadi mahasiswa yang tidak pernah lelah menebar kebermanfaatan. Asri juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh peserta Kampus Mengajar angkatan 4 yang menjawab panggilan ibu pertiwi. Tak lupa, apresiasi juga disampaikan atas dukungan serta bimbingan para dosen, koordinator perguruan tinggi, Badan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP), dinas pendidikan, serta guru-guru di sekolah.

“Semua keringat dan usaha mahasiswa Kampus Mengajar akan berdampak secara berkelanjutan melawan arus waktu sebagai pemenuhan peran dalam membangun generasi yang penuh harapan,” ujarnya.

(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz Tiktok : Ditjen Dikti