Ditjen Diktiristek Tingkatkan Peluang Pengembangan Kompetensi Lulusan melalui Kerja Sama Indonesia dengan Kanada

Jakarta – Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) gelar pertemuan dengan delegasi Kanada dari Universitas Queensland dalam rangka meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan tinggi, rabu (19/10).

Pertemuan dihadiri Plt. Ditjen Diktiristek Nizam serta Delegasi dari Universitas Quensland Kanada antara lain Sandra den Ottee dan Barbara Crow. Topik perbincangan yang dibahas adalah bagaimana sistem pendidikan tinggi yang berjalan di Indonesia dan upaya untuk terus meningkatkan kompetensi lulusan. Universitas Queensland merupakan salah satu kampus di Kanada yang memiliki program double degree dan pengembangan pendidikan kolaboratif. Hal ini dapat dimanfaatkan dalam bentuk kerja sama Indonesia dan Kanada untuk meningkatkan kompetensi lulusan perguruan tinggi tanah air.

Nizam mengungkapkan bagaimana upaya Ditjen Diktiristek dalam mempersiapkan mahasiswa, sehingga setelah lulus memiliki kompetensi yang baik.

“Dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia, kami menjalankan beberapa skema dalam pendidikan. Dalam aspek masa depan setelah lulus dan bahkan ketika mereka menjadi dosen atau ilmuwan yang nantinya dapat pergi ke pusat penelitian, kami menyiapkan berbagai bekal. Tidak menutup kemungkinan menjadi seorang entrepreneurship,” ucap Nizam.

Baca Juga :  Rektor ITS Tegaskan UKT ITS Tidak Mengalami Kenaikan

Bekal tersebut diharapkan mampu dapat memperkaya wawasan, dan meningkatkan kemampuan hard skill maupun soft skill lulusan.

“Ada beberapa jalur dalam hal mengembangkan kompetensi. Setiap siswa memiliki bakat, semangat, dan aspirasi yang unik untuk masa depan mereka sendiri,” lanjut Nizam.

Nizam juga menggandeng mitra untuk mewujudkan misi dalam upaya peningkatan kompetensi lulusan.

“Untuk bekal memulai karir teknologi bagi mahasiswa misalnya ada ‘Bangkit’, di sana mahasiswa belajar menjalin kemitraan dengan Google. Ini sangat berdampak bagi mahasiswa. Proyek ini sangat bagus karena mahasiswa harus bekerja dalam kelompok yang berasal dari berbagai kampus,” jelas Nizam.

Sandra mengapresiasi kerja sama kedua negara, Indonesia dan Kanada. Pihaknya saat ini sedang menyusun rencana strategis, sehingga keuntungan bersama bagi kedua negara dapat terwujud.

“Quensland memiliki Peringkat Universitas QR yang baik dan kami akan sangat berterima kasih jika Indonesia dapat berkolaborasi,” jelas Sandra.

Sandra mengungkapkan bahwa Kanada juga memiliki ketertarikan pada keadilan, keragaman, dan inklusi dalam pengembangan pendidikan.

Baca Juga :  3 Mahasiswa UM Juara Lomba Debat Bahasa Arab Nasional

“Kanada tertarik dan berharap dapat bekerja sama dengan institusi atau kampus di daerah terpencil. Hal tersebut dirasa penting dilakukan karena membuka peluang yang lebih nyata dan berkontribusi dalam pengembangan pendidikan tinggi, serta kerja sama Indonesia dan Kanada di masa mendatang,” harap Sandra.

Ditjen Diktiristek mendukung kampus kelas dunia untuk memiliki kerja sama di Indonesia dan melakukan penelitian, termasuk Kanada yang nilai telah menjalin kerja sama yang baik dalam dunia pendidikan.

Unsur lain yang juga dapat didukung antara lain publikasi bersama, konsorsium kampus, penelitian bersama, penelitian mahasiswa dan dosen, beasiswa, magang di industri, pengembangan pembelajaran online selama dan pasca COVID-19, serta kegiatan dalam pengembangan sistem pendidikan.

“Semangat kompetisi dan kolaborasi sangat baik, namun selain kompetisi, kolaborasi juga lebih penting dan menarik untuk dilakukan,” pungkas Nizam.

(YH/DZI/FH/DH/NH/SH/MSF)

Humas Ditjen Diktiristek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Laman : www.diktiristek.kemdikbud.go.id
FB Fanpage : @ditjen.dikti
Instagram : @ditjen.dikti
Twitter : @ditjendikti
Youtube : Ditjen Diktiristek
E-Magz Google Play : G-Magz
Tiktok : Ditjen Dikti