close

Wakil Dekan III Fakultas Kedokteran Untirta Raih Anugerah Sosok Tenaga Kesehatan Inspiratif

Kabar menggembirakan untuk sivitas akademika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta). Salah satu dosen dari Fakultas Kedoteran (FK) Untirta dr. Omat Rachmat Hasbulloh, Sp.OT., mendapatkan anugerah dari Merdeka Award 2022 (Inspirasi Indonesia) kategori kelima yakni Sosok Tenaga Kesehatan Insipratif dari enam kategori yang ada. Omat mendapatkan anugerah ini karena telah mengabdi dalam bidang kesehatan dan sepak terjangnya dalam memperjuangkan hak kesehatan warga Suku Baduy di Lebak.

Berdasarkan deskripsi surat Nomor XI/Pem/mdk/VI/2022 tentang Pemberitahuan Penerima Merdeka Award 2022 dari Merdeka.com, Omat dinilai berhasil dan menginspirasi dalam dunia kesehatan di Indonesia karena masalah kesehatan di suku Baduy sangat pelik dan tidak dapat tertangani dengan baik karena tertutupnya akses ke sana. Tantangan akses menuju Baduy berhasil Omat hadapi dengan perjuangan melalui pengobatan gratis bagi suku Baduy. Namun, masalah penanganan kesehatan yang terbentur dengan hukum adat menjadi tantangan lain yang harus dihadapi. Hal ini  tak jarang membuat Omat melakukan tindakan out of the box seperti operasi darurat di permukiman Baduy Dalam.

Baca Juga :  Simfoni Mahasiswa ISI Padangpanjang: "Unity in Diversity" Memukau Penonton di Gedung Hoeridjah Adam

Masih dalam deskripsi surat tersebut, motivasinya melakukan pengobatan di pedalaman suku Baduy karena ingin bermanfaat bagi sesama dengan keahlian yang milikinya. Selain itu, dia juga ingin memberi contoh kepada mahasiswanya. Omat tidak pernah berharap imbalan apapun dalam membantu warga suku Baduy, tetapi menerima pemberian dari warga suku Baduy merupakan penghormatan kepada mereka.

Pada mulanya Omat terenyuh karena mendengar kabar bahwa ada seorang pemuda dari suku Baduy yang mengalami patah tulang. Sudah berbulan-bulan diobati secara tradisional tetapi hasilnya nihil. Kemudian bersama pendiri Relawan Kampung, Arif Kirdiat, Omat langsung bergegas menuju lokasi dengan segala peralatan operasinya. Di sana, Omat langsung melakukan operasi tidak jauh dari kediaman pemuda tersebut. Namun, sebelum dilakukan operasi rapat adat digelar guna mempertimbangkan tindakan operasi tersebut.

Baca Juga :  Sosok Jawara Inspiratif Akademisi yang Menginspirasi dari Tanah Jawara

Atas penghargaan ini Omat yang saat ini sebagai Wakil Dekan III Fakultas Kedoteran Untirta tentu berterima kasih kepada para pimpinan tempat ia mengabdi dan orang-orang di sekeliling yang telah membantunya dalam menjalankan Tridharma perguruan tinggi. Sebagai akademisi ia menilai sudah seharusnya membantu siapa pun karena itu sudah menjadi tanggung jawabnya.

“Alhamudillah ini adalah berkah sekaligus amanah untuk saya. Tidak menyangka sebelumnya karena saya bertindak menuju ke Baduy (operasi patah tulang-red) karena nurani dan insting sebagai akademisi. Semoga saja dengan raihan ini menjadikan saya lebih baik dan giat lagi dalam mengabdi kepada warga,” ujarnya saat ditemui tim Humas di Kampus Untirta, Sindangsari, Kabupaten Serang, kemarin.